Murnikan Niat
Perkongsian Berharga berhajat kepada keikhlasan menggunung...
Sebegitu juga pemberinya, sebegitu juga penerimanya,
masing-masing perlu ikhlas.
Ucap Penulis
- Mukmin bin Mohd Khairi
- Untaian mutiara yang mengalir dari lisannya yang bahkan hampir tak terdengar selalu mampu membangkitkan semangat para pejuang, selaksa hikmah yang beliau ajarkan bahkan selalu mampu mencetak para pejuang baru yang siap menjadi pelanjut juang di tanah para Nabi itu (memori Sheikh Ahmad Yassin, 22 mac 2004)
Mulut jangan buka luas sangat!
Mungkin entry-entry saya yang sebelum ini kurang jelas mengaitkan tentang situasi yang hangat berlaku di tanah air tercinta baru-baru ini. Jadi, saya meringkaskannya seperti berikut:
Pertama, persoalan AKHLAK setiap kita dalam berhadapan dengan permasalahan itu.
Dari Abu Yahya, yaitu Shuhaib bin Sinan r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Amat mengherankan sekali keadaan orang mu'min itu, sesungguhnya semua keadaannya itu adalah merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang sedemikian itu tidak akan ada lagi seseorangpun melainkan hanya untuk orang mu'min itu belaka, yaitu
1. apabila ia mendapatkan kelapangan hidup, iapun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan baginya,
2. sedang apabila ia ditimpa oleh kesukaran ( bencana), iapun berSABAR dan hal inipun adalah merupakan kebaikan baginya." (Muslim)
Umumnya, bagaimana kita menyahut situasi yang berlaku dengan cara yang tidak berhikmah. Tidak melambangkan ciri-ciri seorang yang beriman. Dengan melatah, melenting, dan yang lebih teruk lagi mencarut-carut.
Marah itu, apabila tidak diiringi atas dasar iman, maka, ianya akan diselubungi nafsu yang membuak-buak. Seperti nasihat yang sebelum ini, janganlah kita berkira-kira dalam soal keimanan, soal menjaga hati kita. Kita bukannya membantu dalam situasi ini, malahan, kitalah yang menjadi agen penyebar omong-omong yang jahat.
Di dalam sebuah Hadis lain yang diriwayatkan oleh Tarmizi dan Ibnu Najah dan Abu Hurairah apabila Rasulullah s.a.w. ditanya tentang sebab terbesar yang membawa masuk syurga. Lalu Rasulullah s.a.w. menjawab: "TAQWA kepada Allah dan AKHLAK yang baik." Apabila ditanya pula sebab terbesar yang membawa manusia masuk neraka, maka Rasulullah s.a.w. menjawab: "Dua rongga badan iaitu MULUT dan kemaluan."
Saranan saya supaya kita sama-sama mengikuti perkembangan tersebut dan pada masa yang sama lebih berhati-hati dalam tutur kata kita.
Kedua, persoalan seorang membenarkan perkara yang sudah terang-terangan SALAH kerana ingin mempertahankan kumpulannya. Maka, inilah yang disebut sebagai 'ta'asub dalam berkumpulan' dan hal ini selalu disalahertikan dengan berUKHUWAH. Sesungguhnya, ukhuwah itu menghubungkan antara dua orang sahabat hanya kerana Allah dan bukan sesuatu yang lain.
Firman Allah swt; "..dan bertolong-tolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan ketaqwaan, dan jangan bertolongan dalam mengerjakan keji dan kemungkaran..." (al-maidah:2)
Firman Allah s.w.t.:
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah SABAR dan solat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (al-baqarah;153)
Kawan-kawan,
Benar, pentas ini banyak mengundang manusia ke arah tidak berAKHLAQ. Jadi, sentiasalah kita cuba untuk berhati-hati dengannya. Takut kelak kita merana.
WS.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Waktu Malaysia
Waktu Mesir
Laman Pilihan
-
-
-
-
Pertemuan dgn Tun Fairuz7 years ago
-
TABAYYUN vs TASABBUT8 years ago
-
-
Gagasan perpaduan masyarakat Melayu Islam10 years ago
-
Syiah Bukan Isu Perpaduan… Tapi Aqidah11 years ago
-
Adakah Saya Seorang Pendakwah11 years ago
2 comments:
the truth will come out and the durjana,will caught.. amin.
inshaallah! amin
Post a Comment