Ayat 89: “Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik."
Ayat 90: Maka Kami memperkenankan doanya,...
Bismillahirahmanirrahim..
Cinta seorang laki-laki kepada wanita dan cinta wanita kepada laki-laki adalah perasaan yang manusiawi yang bersumber dari fitrah yang diciptakan Allah s.w.t. di dalam jiwa manusia , yaitu kecenderungan kepada lawan jantinanya selepas mencapai kematangan tertentu.
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri , supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (Ar Rum ayat 21)
Cinta pada dasarnya bukanlah sesuatu yang kotor, kerana kekotoran dan kesucian tergantung dari bingkainya. Ada bingkai yang suci dan halal dan ada bingkai yang kotor dan haram.
Cinta mengandung segala makna kasih sayang , keharmonisan , penghargaan dan kerinduan , disamping mengandungi persiapan untuk menempuh kehidupan dikala suka dan duka, lapang dan sempit.
"Tidak terlihat diantara dua orang yang saling mencintai (sesuatu yang sangat menyenangkan) seperti pernikahan" (Sunan Ibnu Majah)
Pernikahan dalam islam merupakan sebuah kewajiban bagi yang mampu. Dan bagi insan manusia yang saling menyintai pernikahan seharusnyalah menjadi tujuan utama mereka.
Percintaan tanpa didasarkan oleh tujuan hendak menikah adalah sebuah perbuatan maksiat yang diharamkan oleh agama. Kerana batas antara cinta dan nafsu pada dua insan yang saling menyintai sangatlah tipis sehingga pernikahan adalah sebuah jalan keluar paling tepat untuk mengubatinya.
Pernikahan adalah sebuah perjanjian suci yang menjadikan Allah s.w.t. sebagai yang mempersatukannya. Dan tidak ada yang melebihi ikatan ini. Dan inilah puncak segala kenikmatan cinta itu dimana kedua orang yang saling menyintai itu memilih untuk hidup bersama dan saling berjanji untuk saling mengasihi dan berbagi hidup baik suka maupun duka.
Cinta pada dasarnya bukanlah sesuatu yang kotor, kerana kekotoran dan kesucian tergantung dari bingkainya. Ada bingkai yang suci dan halal dan ada bingkai yang kotor dan haram.
Cinta mengandung segala makna kasih sayang , keharmonisan , penghargaan dan kerinduan , disamping mengandungi persiapan untuk menempuh kehidupan dikala suka dan duka, lapang dan sempit.
"Tidak terlihat diantara dua orang yang saling mencintai (sesuatu yang sangat menyenangkan) seperti pernikahan" (Sunan Ibnu Majah)
Pernikahan dalam islam merupakan sebuah kewajiban bagi yang mampu. Dan bagi insan manusia yang saling menyintai pernikahan seharusnyalah menjadi tujuan utama mereka.
Percintaan tanpa didasarkan oleh tujuan hendak menikah adalah sebuah perbuatan maksiat yang diharamkan oleh agama. Kerana batas antara cinta dan nafsu pada dua insan yang saling menyintai sangatlah tipis sehingga pernikahan adalah sebuah jalan keluar paling tepat untuk mengubatinya.
Pernikahan adalah sebuah perjanjian suci yang menjadikan Allah s.w.t. sebagai yang mempersatukannya. Dan tidak ada yang melebihi ikatan ini. Dan inilah puncak segala kenikmatan cinta itu dimana kedua orang yang saling menyintai itu memilih untuk hidup bersama dan saling berjanji untuk saling mengasihi dan berbagi hidup baik suka maupun duka.
....
“Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.” (Al-Anbiyak:90)
Rabbana hablana min azwajina wa zurriyyatina qurata a'yun, waj'alna lil mutaqina imama... amin ya rabb
0 comments:
Post a Comment